W r i t i n g C o u r s e

September 20, 2014

Guru Hebat Hasilkan Murid Hebat

Filed under: Uncategorized — writingcourse @ 4:08 pm
Tags: , , , , , ,

Oleh; Teguh Wahyu Utomo

 

Ini bukan rahasia lagi. Jelas, murid-murid hebat dihasilkan dari kerja keras dan inspirasional dari guru-guru hebat. Lalu, mengapa saya tulis kolom dengan judul ini? Sederhana saja; untuk mengingatkan. Sudahkan kita menjadi guru hebat sehingga menjadi inspirasi bagi murid-murid hebat?

Alexander Chapman Ferguson mungkin bukan nama yang dikenal orang. Namun, jika disebut Sir Alex Ferguson, kebanyakan orang langsung menghubungkannya dengan dunia sepakbola. Ya, pria kelahiran Glasgow (Skotlandia) 31 Desember 1941 itu sangat dikenal karena membesarkan klub Manchester United di Inggris Raya.

Setelah menjadi pemain dan kemudian menjadi pelatih di beberapa klub di Skotlandia, pada 6 November 1986 ia menjadi manajer klub sepakbola Manchester United. Ibarat ‘berakit-rakit ke hulu’, ia harus menjalani masa awal kepelatihan dengan sejumlah kekecewaan. Hingga akhirnya, ia ‘berenang-renang ke tepian’ dengan membawa Manchester United merebut Piala Liga musim 1991-1992 dan juara Premier League musim 1992-1993.

Dengan membina pemain-pemain hebat, ia membawa timnya 13 kali juara Premiere League, lima Piala FA, empat Piala Liga, sepuluh kali memenangi Charity Shield, dua kali juara Liga Champion tingkat Eropa, sekali merebut Piala Winners Eropa, sekali merebut Piala Super Eropa, sekali merebut Piala Interkontinental yang mempertemukan juara Eropa dan juara Amerika Latin, dan sekali merebut Piala Dunia antar-klub FIFA. Sungguh, ini prestasi luar biasa besar untuk seorang manajer klub sepakbola.

Alex Ferguson juga bisa memoles pemain menjadi bintang semacam Ryan Giggs atau David Beckham atau Cristiano Ronaldo. Ia juga jeli membeli pemain bintang semacam Ruud van Nistelrooy atau Robbie van Persie atau Wayne Rooney. Selain nama-nama itu, banyak pemain yang merasa sangat berhutang pada bimbingan Alex.

Meski punya semua pemain berkualitas tinggi, kunci keberhasilan Manchester United adalah strategi tim dan kedisiplinan pemain. Meski punya sebelas pemain hebat di lapangan, jika masing-masing mementingkan kecakapan individu, maka tim tidak akan bisa berkinerja optimal. Urusan mengendalikan dan mendisiplinkan para bintang ini lah kunci kesuksesan Alex Ferguson.

Lalu, dari mana Alex Ferguson mendapat inspirasi tentang kedisiplinan dan manajemen pemain? Ternyata, inspirasi itu bisa diruntut pada masa kecil saat bersekolah di Broomloan Road Primary di Glasgow. Lebih tepatnya, dari guru bernama Elizabeth Thomson. Lebih tepat lagi, dari sabetan sabuk guru Elizabeth Thomson pada jari tangannya.

Alex Ferguson pernah beberapa kali disabet sabuk oleh gurunya itu karena baris-berbaris atau ribut dengan murid lain di lapangan. Hukuman fisik semacam itu sudah dilarang di Glasgow sejak 1982, namun Alex Ferguson justru mengenangnya. Sabetan sabuk itu menjadi pemicu kekagumannya pada gurunya. Kedisiplinan Elizabeth Thomson memberinya inspirasi untuk membangun tim sepakbola besar.

“Elizabeth Thomson itu inspirasi saya,” kenang Sir Alex, sebagaimana dikutip koran The Mirror edisi 28 Februari 2014, sesaat setelah ia pensiun dari Manchester United. “Sungguh, beliau luar biasa. Setiap kali ada murid absen sekolah, beliau mendatangi rumah orangtua dan mengingatkan, ‘Kalau anak Anda tidak masuk sekolah besok, saya akan datang lagi.’ Beliau bisa meningkatkan mutu siapa saja yang disentuhnya.”

Sir Alex mengungkapkan rahasia kehebatan gurunya. “Tiga hal yang saya kagumi dari beliau adalah; kepribadian, keteguhan, dan energinya. Setiap orang yang membina orang-orang lain harus punya tiga unsur itu. Bu Thomson bisa mendorong muridnya menjadi yang terbaik. Saya kira, sebagian dari diri saya tertular oleh karakter beliau. Siap menghadapi tantangan, selalu mendorong ke arah yang terbaik, dan bersikap tidak pernah menyerah.”

Guru hebat semacam Elizabeth Thomson bisa mendidik muridnya menjadi orang hebat seperti Sir Alex Ferguson. Di jagad ini, tentu masih ada guru-guru hebat dan inspirasional semacam Elizabeth Thomson. Semoga, salah satunya adalah Anda.

 

* Penulis adalah praktisi media, memberi kuliah pada mahasiswa UPN ‘Veteran’ Jatim, dan bisa dihubungi di cilukbha@gmail.com atau 081332539032 atau PIN 29E810F1

Leave a Comment »

No comments yet.

RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

Leave a comment

Create a free website or blog at WordPress.com.